06/02/17

Cara Budidaya Belut Tanpa Lahan Luas di Dalam Kolam Sederhana

Belut memiliki banyak kandungan vitamin yang sangat berguna bagi kesehatan manusia salah satunya adalah memiliki kandungan gizi protein yang cukup tinggi, selain itu rasa daging yang sangat gurih membuat seseorang menjadi ketagihan untuk mencicipinya tidak heran jika makanan berbahan baku belut semakin hari semakin banyak penggemarnya.

Karena kelezatan dan kandungan yang dimiliki oleh hewan ini cukup tinggi sehingga banyak sekali orang yang berlomba-lomba membuat produk olahan dengan bahan dasar belut ini mulai dari keripik, abon, hingga dendeng belut, tidak hanya itu saja para pengusaha kuliner juga sering menjadikan olahan berbahan dasar belut ini menjadi kuliner spesial di tempatnya.

Ternyata gurihnya daging belut juga segurih budidayanya, cukup banyak pengusaha-pengusaha belut yang sudah terlebih dahulu menjalankan bisnis ini hingga meraup untung puluhan juta rupiah sekali panennya.

Lalu bagaimana jika Anda ingin memulainya tetapi tidak memiliki lahan atau sawah?

Jangan khawatir karena disini saya akan memberikan beberapa cara budidaya belut tanpa memerlukan lahan yang luas Anda bisa menjadikan pekarangan rumah Anda menjadi lahan yang dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah yaitu dengan menggunakan kolam tong atau drum, terpal, maupun kolam tanah sederhana.

Jika lahan yang Anda miliki cukup sempit sebaiknya gunakanlah kolam tong atau drum untuk jumlah kolam tergantung Anda yang menentukan jika usaha ini hanya dijadikan sebagai bisnis sampingan maka memiliki 10 kolam tong saja sudah cukup untuk menambah penghasilan tetapi jika Anda ingin menjadikan bisnis ini sebagai satu-satunya sumber penghasilan maka Anda bisa memelihara lebih banyak lagi dengan membuat apartemen tong yang disusun secara bertingkat.

Cara Budidaya Belut dengan Kolam Sederhana

1. Persiapan dan Pembuatan Kolam untuk Budidaya Belut

Ada beberapa macam kolam yang biasa digunakan oleh peternak belut diantaranya kolam cor, tanah, dan sawah untuk jenis kolam ini biaya yang dibutuhkan tentu tidak sedikit terutama jika tidak memiliki lahan yang cukup tentu Anda harus membeli lahan terlebih dahulu untuk dijadikan sebagai kolam.

Selain jenis kolam diatas kolam-kolam berikut ini lah yang dapat menekan modal supaya modal yang dikeluarkan tidak terlalu besar dan kualitas belut yang dihasilkan pun tidak jauh beda dengan belut yang dipelihara di kolam, sangat cocok bagi Anda yang tidak memiliki lahan, kolam yang dimaksud yaitu kolam terpal, drum atau tong.

2. Pembuatan Kolam Kolam dari Tong

Pasti Anda pernah melihat tong plastik yang dipakai oleh peternak ikan yang berwarna biru kan? Tong tersebut lah yang bisa Anda gunakan untuk dijadikan kolam belut, sebenarnya tong tersebut merupakan tong bekas yang digunakan untuk menampung bahan kimya Anda bisa membeli tong tersebut di toko yang menjual bahan kimya biasanya mereka mereka jual dengan harga Rp. 150.000 per buah dengan ukuran 200 liter atau jika ingin lebih murah Anda bisa membeli tong bekas peternak ikan.

Apabila Anda membelinya langsung di toko kimya tong tersebut jangan langsung Anda gunakan karena kemungkinan masih ada bahan-bahan kimya yang masih menempel oleh karena itu lebih baik cuci terlebih dahulu menggunakan sabun sampai bersih kemudian rendam menggunakan air dan potongan batang pisang supaya lebih steril.


Setelah tong steril kemudian lubangi seperti gambar diatas menggunakan gunting atau jika ingin lebih mudah Anda bisa menggunakan alat pemotong kayu untuk melubanginya, kemudian periksa terlebih dahulu apakah ada kebocoran atau tidak dengan cara di isi dengan air sampai penuh.

3. Pembuatan Media Lumpur dan Bokashi

Ini salah satu langkah yang sangat penting yang dapat menentukan belut berkembang dengan baik atau tidak, oleh karena itu disini saya akan memberitahukan bagaimana cara membuat media tanah atau lumpur dan Bokashi supaya belut dapat hidup dengan baik.

Cara Pembuatan Media instant Bokashi:
  • Jerami padi yang kering 35% 
  • Pupuk kandang 35 %
  • Batang pisang potong-potong kecil 20%
  • Bekatul 10%

Bahan-bahan tersebut kemudian dicampurkan dan dimaksukkan ke dalam karung kemudian diamkan selama 3 hari.

Cara Pembuatan Media Lumpur:
  • Masukkan tanah sampai ketinggian setengah tong, Anda bisa menggunakan tanah dari kebun, lumpur sawah, ataupun lumpur bekas kolam ikan.
  • Kemudian masukkan instant bokashi yang telah Anda buat seperti diatas, kemudian aduk sampai merata.
  • Masukkan air bersih yang berasal dari kran sampai ketinggian 10 cm dari permukaan lumpur.
  • Masukkan EM4 sebanyak 5 tutup botolnya bahan ini lah yang akan mempercepat proses penggemburan tanah, kemudian aduk sampai merata.

Setelah semua bahan tercampur biarkan bahan-bahan tersebut berada di dalam tong selama 14 hari, hal ini bertujuan supaya media lumpur menjadi dingin, tidak berbau, tidak mengandung gas, dan tumbuh cacing pada lumpur. Apabila lumpur yang Anda diamkan tadi sudah timbul cacing-cacing didalamnya, itu merupakan tanda media sudah siap ditaburi benih.

Sebelum menebarkan benih ganti terlebih dahulu air yang terdapat pada tong dengan air bersih yang baru supaya oksigen yang terkandung di dalam air terjaga dengan baik, kemudian masukkan tanaman eceng godok sebanyak 3 - 6 buah.

Kemudian masukkan ikan-ikan kecil ke dalam tong hal ini bertujuan supaya apabila didalam tong tumbuh jentik-jentik nyamuk ikan tersebut akan memakannya, Anda bisa mencari ikan-ikan kecil disungai yang hobi memakan jentik nyamuk atau akan lebih baik jika Anda menebarkan anakan ikan nila kecil karena ikan nila sangat menyukai jentik nyamuk dan ikan ini juga dapat dijadikan pakan belut.

4. Penebaran dan Pemilihan Bibit

Setelah media dan kolam siap, langkah selanjutnya adalah memilih bibit yang berkualitas baik. Setiap tong dapat menampung bibit belut sampai dengan 2 kg dengan usia bibit 3 sampai 4 bulan pemilihan bibit sebenarnya tergantung Anda yang menentukan apakah ingin pembesaran lebih cepat atau lambat.

Jika Anda ingin panen lebih cepat carilah bibit dengan ukuran 1 kg berisi 40 atau 50 ekor, bibit tersebut bisa Anda dapatkan di peternak-peternak belut jangan menggunakan belut yang ditangkap di sawah hal ini disebabkan karena belut yang Anda tangkap dari sawah akan mudah mengalami stress terutama jika metode penangkapan yang digunakan menggunakan dengan kail.

Selain itu jika Anda menangkapnya dari alam kemungkinan belut yang Anda budidayakan tidak seragam sehingga masa panen pun menjadi tidak beraturan. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai berikut ini ciri-ciri bibit yang berkualitas baik dan cocok untuk dibudidayakan:
  • Bobotnya seragam.
  • Tidak cacat fisik dibagian tubuhnya (luka).
  • Gerakannya lincah.

5. Pemberian Pakan

Ada beberapa macam pakan yang bisa Anda gunakan diantaranya yaitu cacing tanah, bekicot, dan ikan kecil. Setelah bibit ditebarkan Anda tidak perlu memberikan pakan langsung karena mereka akan memakan cacing-cacing yang telah tersedia pada lumpur yang telah dilakukan penggemburan sebelumnya.

Setelah 3 - 4 hari penebaran bibit barulah berikan pakan, pemberian pakan dilakukan pada sore hari antara jam 5 - 6 karena pada jam-jam tersebutlah mereka biasa mencari makan di alam liar. Pakan yang paling baik diantara pakan di atas yaitu cacing tanah dan ikan kecil.

Apabila pakan tersebut Anda tangkap dari alam kemungkinan hasil tangkapan akan habis jika terus-terusan diambil oleh karena itu akan lebih baik lagi jika Anda sambil membudidayakan cacing tanah agar tidak kekurangan pakan, jika hal ini terjadi mereka akan saling memakan satu sama lain oleh karena itu jangan sampai kekurangan atau telat pemberian pakan.

6. Pemeliharaan kolam dan Pemberian Vitamin

Pemberian sirkulasi air dilakukan setiap 2 hari sekali hal ini bertujuan supaya oksigen air didalam kolam terpenuhi Anda bisa melakukannya dengan cara memberikan pancuran percikan air ke arah kolam tong menggunakan pompa air dan jangan lupa berikan lubang pembuangan supaya air bekas yang berada didalam tong keluar dan tergantikan oleh air yang baru.

Jika air bekas yang berada dikolam sudah bersih dan tergantikan oleh air yang baru berikan vitamin EM4 sebanyak 1 totop botol supaya belut lebih cepat bertumbuh, pemberian vitamin dilakukan 2 kali sehari setelah proses pergantian air.

7. Cara dan Waktu Pemanenan

Setelah 3 - 4 bulan maka belut siap untuk di panen untuk 1 kg bisa berisi 4 sampai 5 ekor belut, proses pemanenan lebih mudah karena dengan menggunakan kolam tong Anda bisa langsung mengambilnya satu per satu karena ukuran kolam yang kecil tentu lebih cepat tidak seperti di kolam tanah, tetapi Anda harus tetap hati-hati jika tidak terbiasa binatang licin ini akan sulit untuk ditangkap.

Anda bisa menjualnya semua atau menyisakan sebagian untuk dijadikan sebagai indukan supaya ketika Anda membutuhkan bibit untuk pembesaran tidak perlu repot membeli ke peternak lain. Demikian ulasan kali ini mengenai cara membudidayakan belut tanpa memerlukan lahan yang luas ini, semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda.


EmoticonEmoticon